Mengintip Kamar Pikiran Steve Jobs

Mengintip Kamar Pikiran Steve Jobs  

CEO Apple Steve Jobs saat memperkenalkan iPhone 4 di San Francisco, California, 7 Juni 2010. REUTERS / Robert Galbraith

<a href='http://openx2.tempointeraktif.com/www/delivery/ck.php?n=a6f00733&cb=' target='_blank'><img src='http://openx2.tempointeraktif.com/www/delivery/avw.php?zoneid=400&cb=&n=a6f00733' border='0' alt='' /></a>
Sandi_Kazama, Jakarta - Steve Jobs adalah sejarah. Pikiran dan temuan-temuannya begitu hebat. Dunia tak akan melupakannya meski dia telah pergi selamanya, Rabu malam di usia 56 tahun.

Beberapa percikan pikiran Jobs pernah diulas di http://maisandi.blogspot.com . Ini beberapa di antaranya:


Seniman Hebat
“Good artist copy it, great artist steal it.” Siapa yang tak kenal mantra ajaib Steve Jobs, bos Apple Inc, itu? Para penggemar komputer keluaran Apple pasti tahu itu.

Laptop Purba
Semua kaget saat Jobs buka suara. “Kami tak tahu bagaimana membuat komputer di bawah harga US$ 500 (sekitar Rp 5,5 juta) yang bukan kumpulan sampah,” kata bos yang saat itu cuma bercelana jin dan kaus hitam.

Steve Jobs & Jobless
Steve Jobs terlalu banyak memiliki kejutan. Bahkan untuk hal-hal sederhana, dia juga mengejutkan. Lihatlah “seragamnya” berupa kaus dan celana jins yang kini ditiru oleh orang-orang yang bergerak di dunia komputer. Kali ini Jobs mengejutkan dunia karena mundur dari Apple Inc.

Jobs dan Pengalaman Pelanggan
Bagi Jobs, pengalaman pelanggan merupakan soal lain yang tak kalah pentingnya dibandingkan produk itu sendiri.

Jobs
Sudah lama orang menanti apakah Steve Jobs akan terus bertahan di Apple Inc. Jawabannya muncul kemarin: Jobs mundur dari posisi Chief Executive Officer (CEO) Apple.

Siapa Penerus Steve Jobs
Zaman mungkin akan menghentikan semua impian Steve Jobs. Tim dokter yang merawatnya, seperti dilansir majalah National Enquirer, memvonis pendiri Apple Inc itu umurnya tinggal enam minggu.

Belajar (lagi) dari Page, Brin, dan JobsApa yang dapat kita pelajari dari Google (Larry Page dan Sergey Brin) dan juga Apple (Steve Jobs)? Banyak.

Mengintip Kamar Berpikir Steve Jobs
Buku Inside Steve’s Brain, yang baru-baru ini terbit dalam bahasa Indonesia, dengan bagus memetakan apa yang ada di benak orang yang pernah didepak dari perusahaan yang ia dirikan itu.

Sepotong Layar Stres iPhoneSeribu keluhan, sejuta serapah tetap tak menyelamatkan disertasinya. Hingga suatu malam, ketika kerja bermalam-malam pada 1999 itu membangunkan alam bawah sadarnya. “Mengapa tak membuat papan ketik tanpa tombol?” Meletiklah ide liar dari batok kepala Westerman.

0 Responses